02 Oktober 2007



Soal kebijakan pengelolaan perkebunan, ketika semua hanya mengatakan soal "tolak" ato "terima" sawit di suatu kawasan, ada yang terlewatkan ....

Ketika tanam tumbuh diatasnya juga diusahakan tanaman "Karet" misalnya ... ternyata tetap saja mencaplok tanah adat, tanah-tanah milik rakyat ... jadi ?? persoalannya adalah soal sistem yang dijalankan itu belum dilaksanakan sepenuhnya.

Samalah seperti kasus PLG sejuta hektar...

mo karet ke.. mo sawit ke... mo padi ke yang ditanam tetap saja kan merusak....

akhir-akhir ini, analisaku adalah pengusaha perkebunan tidak sedikit banyak yang mulai melirik berkebun karet, selain harganya yang menjanjikan.Karena sering ditolak maka sawit mulai pelan - pelan ditinggalkan, tetapi pola penguasaan lahannya masih saja bergaya lama, juga sistem pengelolaan kebunnya, malah jargon-jargon sawit no karet yes malah menjadi alat menjustifikasi usaha mereka...

Menurutku soal penguasaan lahanlah yang harus diperhatikan baik-baik....

Anse

Palangka Raya, 2 Oktober 2007

Tidak ada komentar: