anse_Heart Of Borneo Land: PEREMPUAN "PILIH" PEREMPUAN

07 Desember 2007

PEREMPUAN "PILIH" PEREMPUAN

Apakah Hak kaum Perempuan, anak-anak, kelompok marginal dan masyarakat miskin kota telah terpenuhi melalui Program dan Kebijakan yang ditetapkan oleh orang-orang yang duduk di Legislatif yang telah dipilih oleh Kaum Perempuan ?

Apakah kita memilih karena hanya karena memilih atau kita memilih karena kita sadar memilih siapa yang kita percaya untuk kita pilih, untuk memperjuangkan hak-hak Kaum Perempuan, anak-anak, kelompok marginal, dan masyarakat miskin kota ??

JALAN-JALAN MENUJU PESTA KEMENANGAN .... UNTUK SIAPA??

PEMILU 2004

Khusus Kota Palangka Raya, jumlah partai yang mengikuti pemilu Legislatif ada 14 partai, 11 partai yang berhasil mengumpulkan suara duduk di kursi legislatif tingkat kota Palangka Raya, dengan jumlah 25 orang, 2 diantaranya perempuan.

Mereka memperebutkan suara dari 171.714 jiwa penduduk kota Palangka Raya (hasil sensus penduduk tahun 2001). Dengan berbagai janji dan slogan masing-masing agar supaya mendapatkan simpatik dan dukungan dari masyarakat, bahkan menggunakan cara apapun termasuk memberikan uang berkedok ”bantuan”.

Jumlah pemilih yang memilih untuk daerah Kota Palangka Raya, adalah 78.254 dengan jumlah pemilih laki-laki 39.110 dan jumlah pemilih Perempuan 39.144. Sementara jumlah pemilih terdaftar yang tidak memilih sebanyak 46.545 dengan jumlah pemilih laki-laki 24.169 dan pemilih prempuan 22.376.

KARENA Selama ini, KITA hanya dipergunakan sebagai alat untuk mencapai kekuasaan, KARENA ITU sekarang kita harus mengatakan TIDAK LAGI dimanfaatkan untuk kepentingan penguasa. Sudah saatnya KITA MENGORGANISIR DIRI KITA SENDIRI untuk memperjuangkan hak-hak kita, melakukan negosiasi persetujuan komitmen yang jelas terhadap siapa yang kita pilih untuk duduk memperjuangkan hak-hak kita di Legislatif !!

1 komentar:

Anonim mengatakan...: lagi blogwalking cari komentar perempuan dan politik ternyata nyangkut di blog ini. Wah kita satu semangat kayaknya ya. Walaupun saya bukan asli dayak tapi saya juga ikut sedih dengar cerita tentang 'pembudidayaan' hutan kalimantan atas nama kapitalisme. Salam kenal dan mohon ijin link ke blog ini ya. Salam kenal dari Jakarta. Ratna Ariani; 22 Juli 2008 pukul 09.13

Posting Komentar

Sedang Apa Ya??

..... pertama kali aku melihat aktifitas mereka, aku berlari-lari untuk mendekati kerumunan yang sepertinya sedang asik menggali-gali tanah, awalnya kupikir sedang menggali cacing untuk umpan mancing, ternyata bukan. Aku kemudian duduk disalah satu batang kayu mati yang kebetulan letaknya tidak jauh dari mereka, setiap kali mereka mendapatkan apa yang mereka cari.... kawan-kawannya tampak selalu menegur apa benda yang didapat oleh temannya. Mereka bilang kalau dijual satu kilonya Rp.4000,-.... sewaktu aku tanya berapa lama untuk mendapatkan satu kilo, jawab mereka sekarang bisa sampai empat hari, kalau dulu sehari atau dua hari bisa satu kilo lebih. Aku manggut-manggut saja mendengar penuturan mereka, mereka juga cerita kalau aktifitas ini dilakukan setelah pulang sekolah sampai senja hari, kadang-kadang sampai sore saja terus besok hari disambung lagi. Mau tau apa yang mereka cari?? hemmm... apa ya........ yo tebak-tebak

JURUG

Tempat menaroh padi masyarakat dayak Tomun di Tapin Bini, di daerah ini setiap rumah hampir semua memiliki Jurug... tempatnya tidak mesti dekat dengan rumah, bisa saja tersendiri, tetapi yang pasti tempatnya bebas dari hama tikus. Tempat penyimpanan beras yang masih tradisional, sistim ini mungkin tidak lama lagi akan hilang kalau kemudian ladang yang mereka sebut pahumaan atau huma tempat menanam padi di rengut oleh kebun sawit, pertambangan, HPH dan sekarang kabarnya HTI akan masuk wilayah ini.