26 November 2007

Tentang sungai Kahayan


Dipinggir sungai Kahayan

Tenangnya riak sungai
Tak setenang riak galau yang tersembunyi dibalik warna coklat tanahmu yang sesekali berobak terhempas gelombang kapal yang lalu lalang hilir mudik

Besok mungkin tak lagi nyaman bagi ikan tuk berteduh disana
Racun menanti sentiasa didasar sungaimu
siap juga membunuh perlahan manusia yang memangsanya

masih panjangkah umur anak-anak kami?
mengingat racun yang tertumpah di sungaimu
telah pula meracuni ikan-ikan yang setiap hari
kumasak dan kusajikan untuk anak-anakku?

masihkah mereka sempat merasakan
bagaimana rasanya "malutu" mencari ikan ditepian sungaimu
melihat musim ikan "mabuk"
dan berenang tanpa takut terkena penyakit kulit?

Umurku belum setengah abad
sepertinya semuanya telah sirna ...

masih teringat jelas dimemoriku
bagaimana ku mencari ikan pagi-pagi buta
naik jukung bersama ibuku untuk "menyaok" ikan saluang
memasang jaring ikan disalah satu danau
"malutu" setiap air mulai surut...
ahh...
sepertinya semua pelan-pelan menghilang
danau itupun telah tertutup oleh hunian
tak ada lagi tempat sepertiku dulu mandi bersama teman-teman
lomba berenang dan menyelam

Tidak ada komentar: