23 Maret 2008

Episode-Episode Kaum

Episode 1

hari masih pagi buta, kamu bangun bergegas dari buaian sang malammu, meski ngantuk dan lelah masih merengkuh sebagian alam pikirmu, karna setengah jam yang lalu, kamu baru membaringkan badanmu di bale-bale kayu yang hanya beralas tikar purun (tanaman yang biasanya tumbuh dirawa-rawa yang diolah menjadi tikar). sementara sekarang jam menunjukkan pukul tiga lewat empat puluh lima menit.

kertas-kertas kerja masih berserakkan dilantai, terhuyung kamu berjalan mendekati meja kerjamu, membereskan buku dan catatan yang akan kamu bawa dalam diskusi dimana-mana, tak lupa presentasimu yang sudah selesai kamu buat di PC pentium tiga mu yang masih nyicil enam bulan lagi untuk kamu bayar tiap awal bulan, filenya kemudian kamu simpan di file memory stickmu ato kerennya flash disk (masih minjam punya kawan satu kantor).

Sehari-harimu berpenampilan layaknya laki-laki, potongan rambutmu kutung nda jelas mode, wajahmu ada bekas terbakar sinar matahari, dan.... pagi ini kamu kembali mematut wajahmu di cermin yang sudah bolong sudut pinggirnya, setelah mandi super cepatmu. segera kau raih topi kucelmu yang kuyu menggantung di kaitan pakaian dibalik pintu kamarmu, tak ketinggalan tas kerjamu yang setia menemani kemanapun kamu pergi yang dulunya berwarna hijau cerah sekarang menjadi hijau "lumut" itu.

Tapi kamu tak perduli.... langkahmu kekar keluar dari kamar kecil kos-kosanmu, seperti berlomba menyongsong sang mentari pagi, sesegera mungkin meloncat ke atas angkot dan menuju desa tujuan dimana rakyat disana menantimu untuk sebuah pertemuan dan diskusi kritismu yang menggugah hati dan mendidihkan darah untuk berontak.

Episode 2

huaeeemmmm ammmm..... uhukk... uhukkk.... hatssssshiiiii..... hatsssshiiii....... haaaaaaaaaattttsssshhiiiiiiii!!! .... uhukkk... uhukkkkk.... uhukkkk.... aaarrgggggghhhhhhhhh........
jam berapa sih ni? ..... mmmmm.... jam delapan .... ugghhhh... masih ngantuk .....


'"........." sms siapa ya? ....
"......"........" nggggrrrrhhhh... siapa sich pagi-pagi mengganggu aja!
"......." ehhh yayayayaya.....

satu setengah jam kemudian kamu baru duduk diatas salah satu angkutan kota, jalanan sudah mulai ramai, debu mulai berterbangan memenuhi udara, dan orang sudah mulai hiruk pikuk dengan kesibukkannya masing-masing...

Kamu diam saja duduk dipojokkan angkutan kota, tangan kananmu memegang keningmu dan kamu mulai merasa agak pusing.

Sedari tadi kamu mencari-cari sesuatu didalam kantong tasmu, hanya tissu saja yang beberapa kali kamu temukan di dalamnya, kemudian kamu mematung sesaat dan.... kembali lagi mencari-cari dalam kantong tasmu... ahhh... sepertinya ada yang tertinggal dirumah ..... tapi kemudian kamu sepertinya menyerah dan cuek saja ..... setengah jam perjalanan kemudian kamu hanyut menikmati suasana siang dikota barumu, ditempat kerja yang baru di kantor yang baru dan setumpuk tugas kantor yang semuanya serba baru untukmu.

Rambutmu yang ikal harum tergerai, poni yang dijepit jepitan dengan hiasan boneka anjing snoopy, membuat penampilanmu serasi dengan warna baju hem warna kuning gading bermotif bunga kecil dan celana panjang jeans yang kamu pakai, wangi parfummu menggoda untuk dihirup lekat-lekat, membuat sensasi kesegaran yang lain didalam ruangan angkot yang kecil dan sesak, senyummu ringan menebar kesemua orang yang beradu pandang denganmu, sepertinya kamu ramah dengan siapa saja, bahkan kamu tidak keberatan ketika duduk bersebelahan dengan seorang ibu-ibu yang membawa barang jajanan pasar dengan peluh yang mengucur deras karena berebutan angkot dengan penumpang lainnya. Kamu hanya menelan ludah dan mencoba bernafas dengan mulutmu, dan berusaha untuk tidak mengeluarkan tissue dari dalam kantong tasmu.

Berjuang.... berjuang...... itu kata-kata yang mekayang-layang diotakmu saat ini, ini perjuangan, sekali lagi kata-kata itu kamu lafalkan untuk menguatkan hatimu. sampai akhirnya kamu tiba ditempat tujuanmu. hampir sepuluh detik kamu akhirnya bisa keluar dari dalam angkot, karena muatan yang begitu penuh dengan kusak-kusak sayuran yang diborong oleh penumpang di pasar pagi, yang kebetulan pasar paginya melewati rute perjalananmu setiap hari(dan akan setiap hari) kamu lewati.

krrrooookkkkk.... kreeukkkk.... ihh... lapar ....

bahkan untuk sarapan pagi kamu tak sempat karena bangun siangmu yang susah kamu hilangkan, ihhh...maaf ya!! kan masih suasana libur tauuuuu!! gerutumu diotakmu saat kamu tiba dikantormu dan disambut dengan bisik-bisik mengganggu disampingmu... kamu cuek aja untuk duduk bergabung di meja rapat yang sudah satu setengah jam yang lalu dimulai.....

satu persatu paparan disampaikan dan giliranmu untuk menyampaikan paparan.... tapi materimu ada di buku catatan diatas mejamu, ahhhh.... bukan masalah .... pikirmu. lancar saja kamu berbicara menjelaskan ini dan itu.... semua tau kamu memiliki keahlian untuk membuat sebuah analisis, dan tiga bulan masa kerjamu di kantor baru .... tidak membuatmu susah untuk menyesuaikan karena kamu memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh yang lain dikantor barumu. Kamu mudah menyesuaikan dan mengambil hati. makanya walaupun orang baru kamu bisa memberikan pengaruh yang cukup besar dalam sebuah keputusan.

kebosananmu ditempat kerja membuatmu cepat bosan dengan suasana tanpa tanatangan, makanya kamu suka pindah-pindah kantor, dan mencari tantangan yang baru, sampai tujuh bulan kemudian kamu sedang asik menikmati perjalanan di riam sungai menuju satu kampung di hulu sungai kapuas, kamu asik aja dengan semuanya lalu setahun kemudian ada di kursi empuk di salah satu sudut kota jakarta, kemudian tidak kemana-kemana selama dua atau tiga bulan hanya bermalas-malas di pantai kute. kemudian bergabung dengan serikat dan entah kemana ... terakhir kabar kamu menjadi calon legislatif dari salah satu partai besar di negeri ini. Hebat.

..... Next Sambung lagi di Episode 3

Tidak ada komentar: