07 Mei 2008

Manik Manikam


Perasaan itu...

Seperti berlabuh di semenanjung tujuan

Mengelar butiran mutiara

Di telaga lamunan yang sempat mengersang


Seiris kasih di pantuan sang bulan

Luruhku bersandar di lapangnya hati


Rinai hujan dan kalamnya malam

Menemaniku merajut sutra kata

Memintal lembaran benang yang tak lagi melapuk

Dan aku merasa damai itu


Jalan-jalan itu kupilih mati

Dan melontarkanku menjauh

Tinggalkan tapak-tapak yang berduri mimpi

Memastikan untukku pergi segera!!


Semerbak angin di tuaian rindu itu

Begitu hangatnya peluk itu terkirim

Mengetarkan kata hati dan jantung

Menatahkan puisi-puisi jiwa

Merebut ujung pena menjadi penari


Begitukuingin

Menebar warna bersama cahaya itu

Yang kecil dan jauh dari sini


Yang terpaku di dinding awan

Ditempat dimana darahku mulai bercurai

Bersama derak sang waktu itu

Ku pilih belati dan mentari

Dan kutancapkan di jantung hati yang tak lagi bernyawa

Dan memanggang hasrat yang tak lagi berbumbu rasa

Menjadi bulir-bulir embun di pagi hari

Pagiku dan pagi dunia


Dunia Kita

Tidak ada komentar: